Rapunzel... Rapunzel Turunkan Rambut Emasmu
Alkisah hiduplah seorang gadis yang memiliki rambut emas. Semasa hidupnya dia dipelihara dan dirawat oleh seorang penyihir yang konon katanya sangat jahat. Si gadis rambut emas itu bernama Rapunzel.
Rapunzel tinggal di sebuah menara tinggi. Dia diingatkan oleh penyihir jahat itu jangan ada orang yang boleh menemuimu kecuali dirinya.
"Ingat Rapunzel... di luar sana banyak orang jahat! Jangan berbicara dengan orang yang tidak kau dikenal"
Seiring berjalannya waktu, rambut Rapunzel kian panjang. Sehingga dapat digunakan sebagai tali yang digunakan sang penyihir menaiki menara untuk menemui Rapunzel. Dia memberinya makan dan minuman setiap hari.
"Rapunzel...Rapunzel, turunkan rambut emasmu..!"
Itulah kata-kata yang kerap kali diteriakkan oleh penyihir untuk menemui Rapunzel.
Suatu hari, datanglah seorang pangeran yang suka berkelana. Dia mendengar Rapunzel bernyanyi. Suaranya indah. Dengan seksama dia mencari asal suara. Aha! suara itu berasal dari menara yang tinggi. Pangeran penasaran siapa yang tinggal di atas menara itu.
Dia mencari cara untuk bisa naik ke atas menara tapi tidak tahu bagaimana. Akhirnya menyerah. Dia pun pergi. Namun, sebelum dia melaksanakan niatnya untuk pergi, sang penyihir tiba. Dari semak-semak dia mengamati apa yang dilakukan penyihir. Sekarang pangeran tahu sebuah rahasia.
Keesokan hari, ketika penyihir pergi. Pangeran mengeluarkan kata-kata ajaib.
"Rapunzel...Rapunzel... turunkan rambut emasmu!".
Rapunzel walaupun sedikit curiga mengapa suara penyihir agak berbeda dan mengapa kembali begitu cepat, namun tetap menurunkan rambut emasnya.
Tak lama kemudian, Sang Pangeran menaiki memanjat rambut emas Rapunzel dan tiba di puncak menara. Dia terkejut. Dilihatnya seorang gadis yang cantik dan menyadari bahwa rambut itu milik Rapunzel.
"Siapa namamu wahai putri cantik??" tanya pangeran.
"Hmm.. siapa kau?". "Apakah kau orang jahat?"
"Tidak Putri. Aku pangeran. Pangeran yang baik hati", akunya.
"Mari kita keluar dan turun dari sini. Tinggallah bersamaku di istana. Aku yakin kau akan bahagia bersamaku".
Akhirnya setelah diyakinkan berkali-kali oleh Sang pangeran, hati Rapunzel menjadi luluh.
Dia ikut dengan pangeran untuk tinggal bersamanya di istana.
Siang hari, setelah tergelincir matahari. Penyihir pulang ke menara tinggi untuk memberikan makanan dan minuman untuk Rapunzel. Dia mendapati rambut Rapunzel sudah menjulur ke bawah. Penyihir heran. Dengan cepat langsung naik ke atas.
Begitu terkejutnya penyihir dengan apa yang dilihatnya. Ternyata rambut Rapunzel telah dipotong dan diikatkan di dinding. Penyihir jahat bersedih dan menangisi Rapunzel sambil memegang potongan rambutnya.
"Rapunzel...Rapunzel...huhuhu", tangis si Penyihir.
TAMAT.
Kembali ke laptop.
Sekarang muncul tanda tanya besar. Siapa tokoh yang jahat? Si Penyihir atau si Pangeran?
Banyak contoh di kehidupan saat ini hal seperti di cerita Rapunzel di atas.
Jadi tidak selalu "yang biasa baik akan selalu baik dan yang biasa jahat akan selalu jahat". Orang dicap pada akhir "perjalanannya".
Ingatlah diriku dan ataupun dirimu.
"Ketika salah jalur berjalan, akan selalu ada kesempatan untuk memutar balik. Cepatlah memutar. Waktunya tidak banyak"
Semoga ada manfaat dari cerita fiksi ini.
Terimakasih.