art @amriadits
Covid-19 belum berakhir, namun awal tahun 2021 ini kita di gemparkan dengan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Selanjutnya gempa bumi di Sulawesi Selatan dan banjir di Kalimantan Selatan, sebelum itu juga terjadi longsor di Sumedang - Jawa Barat. Dilanjutkan dengan banjir di berbagai daerah lainnya seperti Aceh, Bogor, Malang, Manado dan lain-lain.
Tanggal 24 Januari 2021 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis update bencana alam yaitu sebanyak 206 tempat. Ini belum termasuk erupsi gunung Merapi dan Semeru. Bencana terbanyak adalah Banjir, yang berdasarkan data BNPB sebanyak 136 tempat, kemudian longsor sebanyak 32 tempat, disusul puting beliung sebanyak 25 tempat, ada gelombang besar & abrasi sebanyak 5 tempat, dan terakhir gempa bumi di 3 tempat.
Semua bencana yang turunkan kedunia ini adalah ulah manusia itu sendiri yang membuat kerusakan. Kerusakan lingkungan akibat membuang sampah sembarangan, penebangan hutan, tambang, dan sebagainya. Bentuk kerusakan lingkungan inilah yang membuat Allah murka dan menurunkan Azab kepada manusia.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum: 41).
Maka dari itu saatnya kita melestarikan lingkungan, menjaga lingkungan kita dan mencegah tangan-tangan yang ingin merusak alam ini. Semoga kita dijauhkan dari azab bencana dan diampuni segala kesalahan bangsa ini.
Majalah Anak Sahabat turut berduka atas bencana alam di seluruh Indonesia. Semoga Allah memberikan keselamatan kepada daerah yang terjadi bencana tersebut.