Menyoalkan Kader (bagian 3)

0 27
Avatar for amriadits
3 years ago

Pada bagian pertama kita sudah membahas permasalahan para kader ditubuh suatu lembaga. Kali ini kita sambung lagi pembahasan yang sempat putus beberapa hari yang lalu.

Kader penjilat adalah kader yang memuji-muji lembaga untuk mendapatkan posisi yang diinginkan, hadiah, atau pujian dari atasan. Bahwa dia hebat, layak jadi ini dan itu. Kader yang cari muka dan perhatian ini terlalu banyak juga di berbagai lembaga.

Ada juga kader super yang berkerja dengan ikhlas, totalitas dan penuh kesabaran untuk membesarkan lembaga. Namun biasanya kader model ini akan terjegal dengan para kader cari muka dan kader-kader model lainnya. Karena itu kader seperti ini tidak lama di suatu lembaga,karena kurang bisa main cantik dan tidak mau curang. Tidak gila jabatan apalagi jika jabatan itu bukan di bidang nya.

Kader sakit adalah kader yang terakhir yang akan kita bahas. Kader ini tidak memiliki skill atau keahlian. Pemalas dan mencari belaskasian. Kader model ini tidak tau untung, udah dikasih fasilitas rusak tidak diperbaiki, atau setidaknya bertanggungjawab. Minimal melaporkan keatasan.

Kader sakit ini juga sering memanfaatkan orang lain untuk menjegal orang yang tidak dia sukai. Tidak jarang terjadi saling memanfaatkan karena ketidak becusan dalam bekerja. Tidak memiliki kemampuan tapi gila jabatan, giliran kerja tidak bisa. Tapi soal uang hijau matanya, bahkan sadisnya memanfaatkan keuangan lembaga untuk bisnis sendiri.

Ada juga yang memanfaatkan uang lembaga untuk deposito pribadi, menambah usaha. Bahkan tidak malu jika semua usahanya ditargetkan kelembaga tersebut. Misalnya dia jualan aneka pakaian, perlengkapan kantor, aksesoris, sembako dan yang lainnya adalah usaha sang kader itu. Semua usahanya dimanfaatkan agar lembaga tersebut membeli padanya untuk anggota atau kebutuhan lembaga itu sendiri.

Memang semua kader bermain, tapi tidak semua kader bermain untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Apalagi kader baru yang tiba-tiba nunjuk gigi bahwa dia mampu segalanya. Sampai dia bisa menggambarkan dengan baik lembaga tersebut untuk kepentingannya. Padahal di dalam sebuah lembaga yang pertama harus dipahami adalah nilai-nilai para pendiri (cita-cita pendiri), sejarah perjalanan dan orang-orang didalam nya.

Termasuk kader perintis, kader yang sudah berjuang berdarah-darah, kesamaan pola pikir antar kader dan pengurus lembaga. Inilah tiga hal penting dalam menilai suatu lembaga jika ingin menjadi garda terdepan dalam membela dan membesarkan lembaga. Jika tidak omong kosong semua. Apalagi jika cuma ingin jabatan yang keren saja.

Bekasi, 11 Februari 2021.

2
$ 0.43
$ 0.43 from @TheRandomRewarder
Avatar for amriadits
3 years ago

Comments