Oleh: Imam Saridho
Menghadapi pandemi Covid-19 saat ini kita tidak boleh meremehkan, karena virus ini akan dengan sangat mudah menyerang siapa saja. Tetapi juga tidak boleh terlalu khawatir dan takut yang berlebihan, karena justru akan melemahkan imun kita.
Sekedar berbagi pengalaman untuk kita ambil ibrahnya. Saya dan rombongan pengurus masjid diawal Desember, melakukan perjalanan ke sebuah kota di Jawa Barat. Rombongan kami berjumlah 16 orang, dengan mengendarai 3 mobil. Rombongan kami juga sudah berusaha menggunakan masker, selama dalam perjalanan.
_Qaddarullah wa masyaa-a fa’al!_ Setelah kembalinya kami ke Bekasi, mayoritas diantara kami sakit, termasuk saya. Saya sendiri sakit selama 3 hari. Ada yang sakit sampai seminggu bahkan lebih. Sampai akhirnya pada tanggal 13 Desember, ada teman kita yang harus dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif COVID 19!. Belum lagi rasa kaget itu hilang, pada tanggal 15 desember pukul 22.00 malam, beliau meninggal dunia. _Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun._ Ngga nyangka dan Kaget mendengar kabar tersebut. Semoga Allah mengampuni dosa beliau dan memberikan tempat paling layak di sisi-Nya.
Setelah mendengar kabar meninggalnya beliau, para petugas gugus Covid-19 kemudian men-tracing kami dan rombongan. Inti dari pesan petugas Puskesmas tesebut adalah bahwa 15 orang harus isolasi mandiri dan akan diadakan swab bersama. _Deg!_ Lagi-lagi kaget _ngg_ karuan… Takut? Pasti. Khawatir? Iya banget. Ya Allah… selama ini, saya hanya bisa melihat lewat medsos dan cerita dari mulut-kemulut. Namun saat ini? Kami langsung benar-benar merasakanya. Bahkan, setelah itu juga beberapa teman kami berjumlah 3 orang, harus dirawat di rumah sakit dan dinyatakan positif Covid-19. Bertambahlah yang positif. Terasa berat beban mental menerima dan mendengar kabar tersebut. Sempet _down,_ karena mendengar kabar tersebut.
Sembari menunggu jadwal swab, kami melaksanakanan isolasi mandiri dirumah masing-masing. Diantara kegiatan selama isolasi, saya gunakan untuk membuat rileks dan enjoy (walau tidak mudah, namun harus diusahakan), memperbanyak ibadah, olah raga, berjemur, bermain bersama, dan lain-lain. Saya juga mengkonsumsi jeruk, teh hangat dicampur minyak kayu putih dan Qusthul Hindi (tatacara penggunaan lihat dibawah). Akhirnya pada hari Rabu, 23 Desember kami melaksanakan swab bersama. Diluar dugaan, setengah dari yang mengikuti swab mendapatkan hasil positif Covid-19. _Allahul musta’aan…_ Alhamdulillah, saya sendiri dinyatakan negative dari hasil swab tersebut. Walau pada beberapa hari sempet merasakan gejala-gejala yang sama dengan teman-teman lainya. Maka, yang hasilnya negative dinyatakan sudah bisa kembali beraktifitas, sedangkan yang positif melanjutkan isolasi mandiri. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk teman-teman dan pengurus lain yang masih positif. _Allahumma Aamiin._ Maka di dalam grup whatsapp, kami saling memotivasi, saling mendo’akan, saling memberikan informasi pengobatan, dan saling menguatkan. Banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari kejadian yang diluar dugaan ini.
Saya merasa terpanggil untuk menuangkan pengalaman ini, dan berharap bisa bermanfaat buat orang lain. Karena sebagaimana kita ketahui, bahwa pandemi ini belum berakhir dan bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Maka kami kumpulkan dari berbagai sumber dan dari hasil diskusi agar kita semua tidak panik dalam menghadapi covid, tapi tetap harus berhati-hati.
*TANDA-TANDA COVID-19*
Gejala-gejala dibawah ini saya kutip di google. Namun, saya dan teman-teman juga merasakan seperti yang tertera.
_*Gejala paling umum:*_
1. Demam
2. Batuk kering
3. Kelelahan
_*Gejala agak serius:*_
1. Rasa tidak nyaman dan nyeri
2. Nyeri tenggorokan
3. Diare
4. Konjungtivitis (mata merah)
5. Sakit kepala
6. Hilangnya indera perasa atau penciuman
7. Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
_*Gejala serius:*_
1. Kesulitan bernapas atau sesak napas
2. Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
3. Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
*IKHTIAR PENGOBATAN*
_*Untuk Memperkuat Imun*_
1. Perbanyak do’a dan ibadah. Karena isolasi yang sedang dijalani adalah kesempatan kita untuk memperbanyak ibadah kepada Allah.
2. Fikiran harus positif dan optimis!
3. Hindari fikiran yang negative dan pesimis karena akan memperlemah imun
4. Jeruk limau-Nipis, dibuat air minum hangat
5. Konsumsi buah-buahan (Jeruk, pisang-alpukat)
6. Berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari, untuk mendapatkan Vit D
7. Konsumsi madu
8. Perbanyak makan-makanan yang bergizi
9. “Paksakan” untuk makan. Karena terkadang, untuk makan itu ngg selera disebabkan udah mual terlebih dahulu.
10. Dan masih banyak lagi…
_*Melegakan pernafasan*_
1. Teh hangat dituangkan minyak kayu putih (3 tetes), diaduk rata kemudian diminum dan uapnya dihirup dengan hidung
2. Alhamdulillah, setelah minum dan menghirup dada terasa enak dan keluar keringat
_*Pengobatan Herbal*_
1. Minum Qusthul Hindi. Alhamdulillah saya dan teman-teman yang minum beberapa hari sebelum swab, dinyatakan negative.
2. Ini merupakan penemuan herbal yang sangat bermanfaat (silahkan cek youtube *Ustadz Adi Hidayat*. Bisa juga di cek IG-nya koh @hannykristianto)
3. Silahkan Baca juga:
4. *Tata cara pemakaian (Pengobatan):*
_3 x sehari
_1 sendok teh diseduh dengan segelas air hangat
_Bisa dicampur sama madu atau campur jahe
5. Tata cara pemakaian (Pencegahan):
_1 x sehari
Covid-19 bukanlah aib. Oleh karena itu, perlu kiranya kita memberikan semangat kepada saudara-saudara kita yang sedang sakit. Karena itu akan menambah semangat untuk sembuh. Itu juga yang sempat saya alami, banyak sekali orang-orang baik yang Allah kirim kepada kami, baik berupa moril dan materiil. Semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Semoga Allah selalu menjaga kita semua. _Allahumma Aamiin…_ Semangat Sehat!
