Seorang anak 12 tahun meninggal dunia karena radiasi gadget terjadi di Subang - Jawa Barat. Di tempat lain seorang bocah bunuh diri karena tidak bisa main PUBG, hal yang sama juga terjadi pada seorang anak karena game online "Tantangan Horor". Di Filipina seorang anak lumpuh karena terlalu lama bermain gadget, di Aceh Timur juga ada anak yang kejang-kejang gara-gara main game online. Selain itu di media sosial juga sempat di hebohkan seorang bocah joget ala tiktok padahal sedang tidur.
Tidak hanya pada anak-anak, seorang remaja juga mengakhiri hidupnya lantaran habis koata internetnya. Di Pakistan Remaja 18 tahun juga melakukan hal yang sama karena gagal menjalankan misi di Game Online. Pada orang dewasa juga banyak masalah, seorang pria harus rela berpisah dengan istrinya hanya gara-gara Game. Merdeka.com sempat menurunkan berita "PNS hingga bocah SD nekat mencuri demi game online".
Kalau kita bedah kasus-kasus tentang gadget tentu sangat banyak dengan berbagai macam model dan kajadian. Disisi lainnya gadget juga membuat kita malas dalam banyak hal, bahkan bisa lupa waktu. Tentu hal ini harus menjadi warning dan waspada terhadap anak yang kecanduan dengan gadget. Bukan hanya itu, anak-anak yang lahir pada tahun 2011 keatas (Generasi Alpha) tidak bisa lepas daripada gadget.
Mereka itu juga sebagai aset masa depan yang serba teknologi ini. Jika mereka tidak mampu bersaing dengan zaman tentu saja akan tertinggal. Maka perlu pengawasan orangtua saat anak-anak sibuk dengan Gadget. Jangan sampai anak-anak justru kehilangan masa depan karena gadget tersebut.
Intinya meletakan sesuatu pada tempatnya. Apakah kita rela melihat anak-anak berakhir tragis hanya karena gadget? Apakah kita rela anak-anak kehilangan akhlak dan moral? Tentu saja kita tidak rela generasi bangsa hancur karena tidak ada pengawasan dari kita yang sudah mengerti akan hal ini. []
Bekasi, 20 Maret 2021