Bowo Alpenliebe terpaksa keluar dari sekolah karena kerap dibully gara-gara videonya di tiktok. Dia sempat viral beberapa waktu yang lalu dengan video-video nyelenehnya. Dia dibully bukan hanya di tiktok, tapi juga di dunia nyata.
Sebelum itu, kita juga mendengarkan ada anak yang dikeluarkan dari sekolah karena videonya di tiktok. Di Pekan Baru dua siswa membuat video yang kebablasan berujung di keluarkan dari sekolah. Padahal sudah berkali-kali ditegur, karena pertimbangan ujian nasional hanya satu orang yang dipindah sekolahkan.
"Jangan karena satu orang 860 siswa yang lain jadi terjangkit, ini pun kita lakukan untuk menyelamatkan si anak dari psikologinya, makanya kita minta agar orang tuanya mencari sekolah lain, kami akan bantu buat surat pindahnya." Ungkap kepala sekolah SMP Negeri 10 Pekanbaru Riau tersebut.
Tidak sampai disitu peristiwa dikeluarkan dari sekolah karena video tiktok kembali terjadi. Kali ini menimpa lima siswi kelas 1 SMP Negeri Suela, Lombok Timur. Kelima siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah karena menginjak-injak rapor dalam video tiktoknya.
Kejadian seperti ini juga tidak hanya dialami di Indonesia, tapi di belahan dunia lainnya juga mengalami hal yang sama. Misalnya, di Georgia dua siswa juga dikeluarkan dari sekolahnya karena membuat video tiktok yang rasis.
Dari peristiwa dan kejadian tadi maka kita harus menggunakan sesuatu pada tempatnya. Jangan demi viral atau konten tiktok kita melakukan segalanya. Tanpa memperhatikan (mempertimbangkan) sebab akibat nantinya setelah membuat video tersebut. Selain itu kita juga patut melihat seberapa manfaat atau positif dari video tersebut sebelum kita buat.
Gunakan media sosial apapun itu dengan bijaksana, jangan menyalahi aturan apalagi mengikuti sesuatu yang salah. Apalagi sampai dikeluarkan dari sekolah dan menghilangkan rasa malu serta harga diri sebagai makluk ciptaan Allah.
Dari itu Majalah Sahabat selalu menuliskan warning akan hal ini. Karena banyak juga yang bertanya mengenai hal ini di rubrik sahabat ummi. Namun Majalah Sahabat tidak bisa menuliskan semua permasalahan sahabat karena keterbatasan. Penting juga orangtua untuk orangtua agar mengawasi anak-anak dalam bermedia sosial. Agar tidak mengalami hal-hal yang buruk bagi si anak akibat bermedia sosial ria. []