5 Hal Sebaiknya Tidak Kamu Lakukan di Tiktok

1 32
Avatar for amriadits
3 years ago
Topics: Life, Blog, Story, Writing, Blogging, ...

Demam TikTok menyebar begitu cepat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di beberapa penjuru nusantara. Tak hanya masyarakat biasa, para pesohor pun ikut dalam euforia ‘joget-joget alakadarnya’ dalam satu wadah aplikasi media sosial kekinian. Aplikasi jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok ini, pertama kali diluncurkan pada September 2016oleh Zhang Yiming. Di Indonesia sendiri sempat di blokir pada 3 Juli 2018, karena banyak konten negatif disana. Namun selang seminggu pemblokiran kembali dibuka setelah negosiasi pemerintah dengan pihak tiktok.

Meski pihak tiktok sudah menghapus konten negatif untuk Indonesia, namun tetap saja banyak yang membuatnya. Maka dari itu tidak heran kalau ada sebagian orang yang menyebut pengguna TikTok sebagai alay, norak, gak tahu malu, namun pada kenyataannya pengguna TikTok semakin hari semakin bertambah dan membludak. Tak juga hanya dilakukan anak muda, pengguna TikTok sudah menjangkau lintas profesi; pegawai minimarket, satpam, pegawai bank, polisi, ibu RT, hingga gubernur dan para menteri.

Membuat konten di tiktok atau media sosial lainnya sebagai bentuk kebebasan berekpresi dan berkarya tentunya sah-sah saja. Namun berikut ini yang sebaiknya tidak kamu lakukan di tiktok, terutama bagi yang kamu yang masih sekolah.

1. Jangan Membuat konten Pornografi

Walaupun banyak yang suka sebaiknya kamu jangan membuat konten yang mengandung seksual. Apalagi sampai memperlihatkan hal yang tidak pantas. Karena konten seperti ini akan mendukung kejahatan seksual, pelecehan seksual, menghilangkan harga diri dan martabat sebagai wanita. Terutama bagi kamu yang masih sekolah.

Bahkan di Indonesia ada kasus konten tiktok seperti yang berujung dikeluarkan dari sekolah. Di Pekan Baru dua siswa membuat video yang kebablasan berujung di keluarkan dari sekolah. Padahal sudah berkali-kali ditegur, karena pertimbangan ujian nasional hanya satu orang yang dipindah sekolahkan.

Pihak sekolah mengatakan "Jangan karena satu orang 860 siswa yang lain jadi terjangkit, ini pun kita lakukan untuk menyelamatkan si anak dari psikologinya, makanya kita minta agar orang tuanya mencari sekolah lain, kami akan bantu buat surat pindahnya."

2. Tidak membuat Konten Penghinaan

Konten melecehkan atau menghina sering terjadi di media sosial. Apalagi sampai menghina agama tertentu, simbol negara, Intansi, maupun individual. Konten yang bernuansa rasis akan membawa kamu kebalik jeruji (penjara). Jadi kamu harus hati-hati dalam hal ini. Undang-undang ITE akan mengintai kamu.

Pernah terjadi di Georgia, dua siswa dikeluarkan dari sekolahnya karena membuat video tiktok yang rasis. Di Indonesia sendiri sudah banyak kasus penghinaan dan rasisme di tiktok, bahkan ada yang sampai dibekuk polisi.

3. Jangan Over Nyeleneh.

Bowo Alpenliebe sampai keluar dari sekolah karena kerap dibully gara-gara videonya di tiktok. Dia sempat viral beberapa waktu yang lalu dengan video-video nyelenehnya. Dia dibully bukan hanya di tiktok, tapi juga di dunia nyata. Dia juga sempat dinobatkan sebagai artis tiktok. Aduh, sampai kamu ikut berdampak ya guys. Sebaiknya kamu perhatikan dulu dampak negatifnya sebelum membuat video.

4. Jangan Ekspos Data Pribadi

Jangan terlalu banyak mengekspos informasi pribadi dalam video. Misalnya alamat, tanggal lahir, nomor KTP, dan lainnya. Orang lain bisa memanfaatkannya untuk tindakan kehajatan, seperti pencurian, penipuan dan yang lainnya. Hati-hati ya guys.

5. Jangan Asal Ikutan

Jangan ikuti sesuatu yang membuat kamu menyesali setelah membuat video. Misalnya, Video prank memang sedang digemari. Namun jangan ikutan tren tersebut jika kamu akhirnya membohongi, membahayakan, atau membuat orang lain tak nyaman. Selain itu kamu sebaiknya jangan mengikuti challenge TikTok yang membahayakan dirimu, seperti Skullbreaker Challenge yang sempat viral. Ini bisa mengancam keselamatanmu dan orang lain. Jadi kamu perlu memperhatikan hal-hal semacam ini.

Konten berbahaya lainnya seperti menyebarkan hoaks. Selain menyesatkan orang lain, kamu juga bisa terkena jerat hukum. Selalu verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Konten orang lain juga sebaiknya tidak kamu gunakan untuk tiktok kamu. Jika kamu ketahuan pemilik aslinya, kamu bisa dituntut karena menyalahi copyright. Lagi pula video yang autentik lebih menarik.

Dari itu, maka kita harus menggunakan sesuatu pada tempatnya. Jangan demi viral atau konten tiktok kita melakukan segalanya. Tanpa memperhatikan (mempertimbangkan) sebab akibat nantinya setelah membuat video tersebut. Selain itu kita juga patut melihat seberapa manfaat atau positif dari video tersebut sebelum kita buat.

Gunakan media sosial apapun itu dengan bijaksana, jangan menyalahi aturan apalagi mengikuti sesuatu yang salah. Apalagi sampai dikeluarkan dari sekolah dan menghilangkan rasa malu serta harga diri sebagai makluk ciptaan Allah.

4
$ 2.28
$ 2.23 from @TheRandomRewarder
$ 0.05 from @Alther
Avatar for amriadits
3 years ago
Topics: Life, Blog, Story, Writing, Blogging, ...

Comments

i liked your post and posted do the same please mean me

$ 0.00
3 years ago