Alasan Investor Bitcoin Harus Punya Jantung yang Kuat
roy, CNBC Indonesia
TECH
24 March 2021 06:50
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor dan trader Bitcoin harus siap 'senam jantung' karena bisa jadi orang kaya dalam semalam dan bisa pula jatuh miskin dalam semalam. Ini karena volatilitas atau naik turun harga Bitcoin yang ekstrim.
Dalam riset terbarunya Deutsche Bank memprediksi volatilitas harga Bitcoin yang ekstrim ini masih akan tetap terus terjadi. Bank terbesar di Jerman ini bahkan menyebut harga bitcoin akan tetap "ultra-volatility".
PILIHAN REDAKSI
Alasannya, karena daya jual Bitcoin yang terbatas dan hanya beberapa pembeli besar yang bisa menyeimbangkan permintaan dan penawaran mata uang digital populer ini.
[bad iframe src]
Dalam sebuah laporan Deutsche Bank baru-baru ini, tim peneliti perusahaan menunjuk likuiditas cryptocurrency sebagai hambatan dari Bitcoin. Saat ini Jumlah Bitcoin dibatasi hanya 21 juta keping.
Saat ini sebanyak 18,7 juta keping atau setara 89% dari total Bitcoin yang beredar telah ditambang (mining). Pada 2140 seluruh Bitcoin akan selesai ditambang, satu abad dari sekarang, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (24/3/2021).
"Sebagai aset investasi, likuiditas bitcoin tetap rendah," tulis laporan Deutsche Bank. "Pada tahun 2020, 28 juta bitcoin berpindah tangan (150% dari total bitcoin yang beredar), dibanding dengan 40 saham Apple (270% dari total saham yang beredar)."
Persamaan antara bitcoin, sering disebut sebagai emas digital, dan emas adalah penawaran, di mana keduanya terbatas. Oleh karena itu, salah satu pendorong margin utama dari harga adalah permintaan.
DeutscheBank juga mengajukan pertanyaan seputar peningkatan valuasi bitcoin dan apakah itu cukup bagi cryptocurrency untuk berkembang menjadi kelas aset. Tetapi titik balik mungkin dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kata kelompok itu, setelah kejelasan lebih lanjut tentang cryptocurrency muncul.
"Kapitalisasi pasar Bitcoin sebesar US$ 1 triliun membuatnya terlalu penting untuk diabaikan," kata laporan itu. "Beberapa orang berpikir bitcoin adalah komoditas. Yang lain berpikir itu adalah mata uang. Beberapa orang berpikir itu adalah saham. Namun demikian, kapitalisasi pasarnya termasuk di antara 10 teratas, baik sebagai mata uang maupun sebagai saham."
Bitcoin telah melihat harganya meroket 600% year-to-date di tengah opini yang terbagi tentang apakah itu dalam gelembung spekulatif menunggu untuk meledak atau aset yang akan tetap ada.
Harga tertinggi Bitcoin sepanjang masa di atas US$60.000 per koin. Saat ini harganya berada di kisaran US$54.432 per koin.