Pengembang di belakang Celo, protokol pembayaran digital terdesentralisasi, sedang merencanakan stablecoin baru yang akan dipatok ke euro.
Marek Olszewski, seorang mitra di cLabs - salah satu perusahaan yang memimpin pengembangan protokol - mengatakan kepada The Block bahwa telah terjadi "kesibukan" di komunitas Celo seputar posko stablecoin euro selama beberapa bulan terakhir.
Pengujian proposal pengelolaan pada rantai dari stablecoin yang sedang berlangsung, tetapi Olszewksi mengharapkan token tersebut diluncurkan pada bulan Maret.
Platform Celo sudah mendukung stablecoin yang dipatok dalam dolar AS, diluncurkan pada musim panas tahun lalu, yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran melalui perangkat seluler.
Today, the Celo Dollar is priced at $0.996650 with a market capitalization of around $28.5m, according to analytics site CoinMarketCap.
As with the planned euro stablecoin, the Celo Dollar is backed by a basket of crypto assets which is algorithmically adjusted to keep the price as close to its pegged currency as possible. In the case of the dollar product, Celo tokens make up 50% of the assets in reserve, which also includes bitcoin and Ethereum, according to Olszewski.
“We did a lot of work to show that having a diverse set of crypto assets is actually really good for stability,” he added. “The community is actually right now having discussions about adding other types of assets.”
Seorang juru bicara cLabs mengatakan stablecoin euro akan tetap dipatok erat dengan euro "dengan menciptakan insentif bagi arbitrase untuk memperluas atau mengontrak pasokan cEUR untuk memenuhi permintaan".
“Ini adalah cara yang sama dengan cUSD bekerja, yang telah mempertahankan pasaknya sejak awal,” kata juru bicara itu.
Sejumlah nama besar di industri kripto yang lebih luas - termasuk Anchorage, Ramp, Coinbase Ventures, Ledger dan Blockchain.com - berkomitmen untuk membangun protokol Celo.