Pengujian Wajan Parabola Sebagai Alat Bantu Penguat Sinyal Pada Modem AT&T

0 57
Avatar for FajarPurnama
3 years ago

Catatan

Dulu karya tulis ini memiliki tujuan untuk memenuhi syarat mengikuti Pelaksanaan MawaPres (Mahasiswa Berprestasi) UNUD 2013 dimana karya tulis ini adalah versi pertama saat seleksi di tingkat Fakultas. Cerita mengapa saya memilih topik ini karena dulu belum ada smartphone dan masih menggunakan modem (modulator demodulator) untuk koneksi Internet. Dulu saya sering diajak bermain video game online DOTA (Defense of The Ancient) tetapi memiliki masalah dengan stabilitas koneksi Internet (bukan kecepatan koneksi Internet). Cara mudah yang saya temui untuk meningkatkan kualitas sinyal modem adalah dengan menggunakan wajanbolic dimana saya sering mengutak-ngatik dan ide muncul mengenai mengapa tidak bikin karya tulis saja tentang ini. Karya tulis ini tidak pernah dipublikasi dimanapun dan saya sebagai penulis dan pemegang hak cipta melisensi karya tulis ini customized CC-BY-SA dimana siapa saja boleh membagi, menyalin, mempublikasi ulang, dan menjualnya dengan syarat mencatumkan nama saya sebagai penulis dan memberitahu bahwa versi asli dan terbuka tersedia disini.

Ringkasan

Di era global ini orang menggunakan modem untuk terhubung ke internet, baik untuk browsing web, mencari gambar, menonton video online, mendownload atau mengupload file, bermain game online, membuka jejaring sosial dan banyak hal lainnya. Masih ada masalah yang dihadapi pengguna. Salah satunya adalah kuat sinyal minimum yang diterima modem. Dengan kuat sinyal minimum, kemampuan untuk menyambung ke Internet juga minimal. Faktor yang menyebabkan hal ini adalah jangkauan tower dan modem, serta lingkungan. Ada masalah yang menyebar di Internet bahwa menggunakan wajan parabola dapat meningkatkan kinerja modem (meningkatkan kekuatan sinyal). Faktor lainnya adalah lalu lintas di jaringan virtual, peretasan yang dapat menyebabkan masalah pada jaringan, masalah jaringan oleh penyedia dan banyak lagi yang tidak disebutkan di sini.

Sebelum membahas analisis, ada teori yang harus diserap. Modem adalah singkatan dari modulator - demodulator. Dari kedua kata tersebut fungsi modem dapat diartikan sebagai alat elektronik yang memodulasi dan mendemodulasi suatu sinyal. Informasi disimpan dalam sinyal, dimana sinyal disini adalah gelombang elektromagnetik. Modem memodulasi sinyal dan mengirimkannya. Modulasi adalah proses penggabungan sinyal dengan sinyal lain dengan frekuensi yang lebih tinggi, dengan tujuan untuk kemungkinan transmisi jarak jauh. Modem juga mendemodulasi sinyal yang diterima.

Wajan parabola dikatakan mampu meningkatkan kekuatan sinyal. Konsepnya diadaptasi dari antena parabola. Antena parabola terdiri dari antena satu umpan dan reflektor parabola. Antena bekerja dengan cara memantulkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh antena umpan. Mengapa ini bisa meningkatkan kekuatan sinyal karena antena umpan yang memancarkan gelombang elektromagnetik ke segala arah dipantulkan oleh parabola, terkonsentrasi ke satu arah. Ini berlaku sama untuk menerima sinyal.

Hasil dari percobaan adalah baja parabola mampu meningkatkan kekuatan sinyal. Dengan menggunakan persamaan yang ditentukan, nilai ahli teori dihitung. Nilai teori kenaikan kekuatan sinyal maksimum untuk baja parabola dengan diameter 25 cm dan 32 cm adalah 6,42 dB - 16,07 dB. Hasil percobaan didapatkan peningkatan 10 dB untuk baja parabola dengan diameter 25 cm dan peningkatan 14 dB untuk baja parabola dengan diameter 32 cm. Nilai-nilai tersebut sesuai dengan teori.

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada era global ini hampir setiap orang tidak dapat lepas dengan yang namanya internet. Internet awalnya sebuah keinginan atau keperluan tambahan, sekarang menjadi kebutuhan manusia. Zaman dahulu jika kita ingin terhubung ke internet memerlukan kabel. Kelemahan menggunakan kabel adalah tidak dapat atau sulit untuk dibawa kemana-mana. Namun teknologi semakin maju, dengan keinginan manusia untuk memiliki tanpa rasa puas maka dibuatlah teknologi agar kita dapat akses ke internet dari mana saja. Yaitu akses tanpa menggunakan kabel atau disebut nirkabel (wireless). Alat nirkabel untuk mengakses internet yang secara umum digunakan masyarakat umum adalah modem.

Dengan adanya modem yang ukurannya kira-kira sekecil batang penghapus, maka modem dapat dibawa kemana saja dan saat ini dapat digunakan untuk mengakses internet hampir dimana saja. Semakin berlangsungnya waktu biaya yang diperlukan untuk memiliki alat ini semakin murah. Sekarang hampir semua memiliki modem hingga anak-anak.

Namun banyak masalah yang dihadapi dalam menggunakan modem ini. Salah satu masalah adalah masalah kuat sinyal yang ditangkap modem. Jika sinyal yang ditangkap kecil, maka kemampuan untuk mengakses ke internet semakin berkurang. Faktor yang dihadapi masyarakat umum menyebab kecilnya penangkapan sinyal adalah wilayah tempat pemakaian dan lingkungan. Permasalahan ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya.

Permasalahan lainnya adalah masalah trafik, kerusakan alat, masalah pada penyedia (provider), masalah pembobolan (hacking) dan masalah pencurian bandwidth (stealing) tidak akan dibahas disini. Masalah trafik dan provider, umumnya tidak dapat ditanggulangi masyarakat umum. Masalah hacking dan stealing agak rumit untuk dimengerti oleh masyarak umum.

1.2 Tujuan

  1. Memberi solusi terhadap kecilnya kuat sinyal yang diterima oleh pembaca dengan pengeluaran yang lebih effisien dan mudah.

  2. Pembaca dapat mengembangkan teknik penangkapan sinyal dengan membaca karya tulis ini.

1.3 Alat dan Bahan

  1. Komputer atau laptop.

  2. Modem AT&T dengan kartu telkomsel. (Modem lain dapat digunakan).

  3. Software AT&T Watcher atau software lain yang dapat membaca kuat sinyal dan menampilkan nilai kuat sinyal berupa angka.

  4. Kabel Konektor USB (male-female).

  5. Parabola yang terbuat dari besi, aluminium atau sejenis.

1.4 Manfaat

  1. Pembaca dapat memahami mengenai modem dan kuat sinyal secara umum.

  2. Dapat meningkatkan penangkapan sinyal oleh pembaca secara mandiri.

  3. Alat sederhana yang diperlukan untuk kebutuhan memperkuat penangkapan sinyal relatif murah.

  4. Dengan prosedur yang mudah dipahami memerlukan waktu yang lebih singkat.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Internet

Internet (interconnected computer networks) bisa didefinisikan sebagai jaringan komputer tiada batas, menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) dan menjadi penghubung antara pengguna komputer satu dengan pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia, dimana di dalam jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan internet browsing atau surfing. Internet membawa berbagai macam sumber informasi dan jasa, seperti dokumen hypertext antar-link dari World Wide Web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat elektronik.

Gambar 2.1 Koneksi ke Internet

Apa saja yang dapat dilakukan diinternet?

Gambar 2.2 Mencari Informasi contohnya dengan Google

Gambar 2.3 Mengirim atau menerima surat elektronik (email) contohnya dengan Yahoo Mail

Gambar 2.4 Hiburan berupa melihat gambar, mendengarkan musik, menonton video contohnya di Youtube, bermain game contohnya Warcraft III online dan lain-lain.

Gambar 2.5 Mengunduh (download) atau menaruh (upload) data contohnya mediafire.

Gambar 2.6 Media sosial contohnya Facebook.

Gambar 2.7 Analog Internet, kesimpulannya adalah bahwa The Internet merupakan jaringan yang sangat luas yang menghubungkan seluruh dunia.

2.2 Modem

Modem singkatan dari (modulator-demodulator) adalah alat untuk menghubungkan perangkat keras (biasanya komputer) ke Internet. Modem yang dibawa masyarakat berukuran kecil sehingga dapat dibawa kemana-mana (portable). Modem dapat memancarkan dan menerima gelombang listrik. Secara singkat, fungsi modem dapat diuraikan sebagai berikut.

Gambar 2.8 Gambaran secara umum cara kerja modem.

Modulasi merupakan proses penggabungan sinyal data dengan sinyal frekuensi yang tinggi. Tujuan utama adalah agar sinyal dapat ditransmisikan jarak jauh. Jika tidak dimodulasi sinyal biasanya tidak akan sampai. Proses demodulasi adalah pemisahan kedua sinyal tersebut.

2.3 Listrik

Dalam sebuah atom dikenal tiga macam muatan. Muatan positif, negatif dan netral. muatan positif disebut “proton”, muatan negatif disebut “elektron” dan muatan netral disebut “neutron”. Muatan sejenis (++,--) saling tolak menolak, muatan berbeda sejenis (+-) saling tarik menarik. Listrik adalah muatan yang mengalir, dalam jembatan garam pada ilmu kimia, listrik dapat dihasilkan karena elektron yang mengalir.

Gambar 2.9 Pergerakan elektron.

2.4 Arus Listrik

Arus didefinisikan sebagai muatan yang mengalir dalam satuan waktu.

I=dq/dt, dq=q2-q1, dt=t2-t1

I = Arus (ampere)

q = Muatan (coulomb)

t = Waktu (detik)

Agar mudah dimengerti rumus diatas dapat dikatakan besarnya coulomb yang mengalir setiap detik. Orang yang berjasa dalam penemuan arus adalah seorang matemtika dan fisikawan asal Perancis, yaitu André-Marie Ampère.

2.5 Tegangan

Tegangan dalam listrik dapat dikatakan sebagai besarnya energi yang dibawa setiap muatan. Dapat dianalogikan sebagai besarnya tekanan pada air yang mengalir.

V=dw/dq

V = tegangan (volt)

W = energi (joule)

q = muatan (coulomb)

Untuk mudah dimengerti rumus ini dapat dikatakan energi yang dikandung setiap 1 coulumb. Nama volt berasal dari fisikawan dari Itali Count Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta.

2.6 Daya

Daya merupakan kekuatan dari listrik. Daya adalah usaha yang dilakukan setiap detik. Daya akan semakin besar bila arus atau tegangan atau kedua-duanya semakin besar.

P=dw/dt=VI

P = daya (watt)

W = energi (joule)

V = tegangan (volt)

I = Arus (ampere)

t = Waktu (detik)

2.7 Gelembang Elektromagnetik (GEM)

Pertama arus listrik dapat menghasilkan (menginduksikan) medan magnet. Hal ini ditemukan oleh Oersted. Kemudian rumusnya dilengkapi oleh Ampere dan dikenal sebagai Hukum-Ampere.

Kedua medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik yang berubah terhadap waktu. Hal ini detemukan oleh Michael Faraday dan Joseph Henry kemudian dikenal sebagai Hukum-Faraday dan Hukum-Henry.

Ketiga, jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik yang berubah terhadap waktu, maka hal sebaliknya dapat dilakaukan. Arus listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet yang berubah terhadap waktu.

Terakhir, bila kedua hal tersebut dilakukan secara kontinu terdapat faktor saling berubah-ubah terhadap waktu. Medan magnet menjadi medan listrik, menjadi medan magnet, menjadi medan listrik dan seterusnya. Maka dapat ditemukan medan listrik dan medan magnet marambat dalam ruangan. Inilah yang disebut gelomban elektromagnetik. Hal ini ditemukan oleh James Clerk Maxwell.

Gambar 2.10 Plot gelombang elektromagnetik.

Sifat GEM:

  1. Dapat merambat dalam ruang hampa.

  2. Merupakan gelombang transversal (arah getar ^ arah rambat), jadi dapat mengalami polarisasi.

  3. Dapat mengalami refleksi, refraksi, interferensi dan difraksi.

  4. Tidak dibelokkan dalam medan listrik maupun medan magnet.

Gambar 2.11 Spektrum frekuensi GEM.

2.8 Antena

Dalam bidang kelistrikan antena adalah sutau alat yang mengubah arus listrik menjadi gelombang radio dan sebaliknya. Radio, televisi, telepon, radar, dan alat sejenis lainnya memakai antena untuk telekomunikasi. Antena meradiasikan energi arus listrik dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Antena bisa sebagai pengirim dan penerima.

2.9 Frekuensi

Frekuensi adalah salah satu konsep yang paling penting. Frekuensi merupakan suatu pola bolak-balik yang dinyatakan dengan angka. Heinrich Hertz mengatakan 1 Hertz=Getaran/Detik, frekuensi adalah pola bolak balik dalam satuan waktu.

Gelombang elektromagnetik mempunyai frekuensi yang berbeda, adapun jenis gelombang dibagi menurut frekuensi. Adapun hal yang berkaitan dengan frekuensi.

Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pola bolak-balik, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran T=1/f.

Gelombang juga memiliki panjang dan kecepatan. Dapat dirumuskan v=λf.

Gambar 2.12 Gelombang sin.

Dalam pembelajaran lebih lanjut di analisa fourier dapat dinyatakan bahwa gelombang apapun adalah penjumlahan gelombang sinusoidal dengan frekuensi yang berbeda.

Gambar 2.13 Pembentuk sinyal menggunakan analisa fourier.

Dikatakan sebelumnya gelombang mempunyai frekuensi yang berbeda-beda. Sinyal elektromagnetik yang kita kenal sekarang mempunyai jangkauan frekuensi yang berbeda-beda.

2.10 Pola Radiasi

Dari beberapa jenis antena yang kita kenal sekarang memiliki pola radiasi yang berbeda-beda. Pola radiasi memperlihatakan kekuatan gelombang radio yang dipancarkan pada masing-masing arah.

Gambar 2.14 Pola Radiasi Donut.

Gambar 2.15 Pola Radiasi Antena Yagi-Uda.

Gambar 2.16 Pola Radiasi Antena Piring (Parabola).

2.11 Kuat Sinyal

Satuan dari kuat sinyal adalah watt. Kuat sinyal adalah daya listrik. Namun kuat sinyal yang sering digunakan besar. Satuan watt tidak lagi dipakai. Satuan kuat sinyal yang umum digunakan dB (decibel).

PdB=10logP

P = daya (watt)

Contoh, jika daya yang dipancarkan sebesar adalah 10 KW. Maka: PdB=10log10000=40 dB

2.12 Free Space Loss

Mengapa ada istilah wilayah yang dapat menerima sinyal yang kuat, sinyal yang sedan atau sinyal yang lemah, bahkan tidak dapat sinyal sama sekali. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah Free Space Loss. Kekuatan sinyal akan berkurang semakin jauh sinyal tersebut merambat tanpa penghantar (medium).

FSL = 32.5 + 20log10d + 20log10f

d = distance (km)

f = frequency (MHz)

Contoh, jika kuat sinyal yang dipancarkan BTS adalah 40 dB, berapa sinyal yang ditangkap modem dalam jarak 150km jika FSL (free space loss) 1 dB per km?

FSL dalam 200 km=(1dB)(150)= 150 dB

Sinyal diterima modem=Pancaran BTS−FSL=40dB−150dB=−110dB

2.13 Antena Parabola

Prinsip kerja antena parabola adalah pemantulan, oleh karena itu sering disebut sebagai The Parabolic Reflector Antenna atau Satellite Dish Antenna. Antena kecil bekerja pada frekuensi 2 GHz – 28 GHz sedangkan yang besar dari 30 MHz – 300 MHz.

Gambar 2.17 Big Fish Antenna Stanford University.

Pemodelan dasar adalah feed antenna diarahkan terhadapan piring.

Gambar 2.18 Desain umum antenna parabola.

Geometri antena parabola dapat dilihat sebagai berikut:

x2 = 4F(F-z), |x| ≤ D/2

Gambar 2.19 Penggambaran geometri parabola 1.

F/D = 1/4tan(θ0/2)

F = D2/16H

Dimana:

D: Lebar Piring

H: Tinggi Total Pelengkungan Piring

F: Focal Point

Gambar 2.20 Penggambaran geometri parabola 2.

Dari gambar diatas dianalisis secara geometri maka:

  • Semua radiasi yang dipancarkan dari focal point akan dipantulkan pada arah yang sama.

  • Jarak yang ditempuh dari focal point ke pemantul dan mengalami pemantulan adalah konstan.

Agar lebih jelas, dapat dilihat dari gambar berikut:

Gambar 2.21 Gambaran prinsip kerja antenna parabola.

Jenis-jenis antenna parabola:

Gambar 2.22 Front feed parabolic antenna.

Gambar 2.23 Offset feed parabolic antenna.

Gambar 2.24 Cassegrain Antenna.

Gambar 2.25 Gregorian Antenna.

BAB 3 Metode Penulisan

3.1 Jenis Data

Data berupa jenis bahan yang digunakan, jenis data lain adalah angka kuat sinyal yang diterima modem menggunakan satuan decibel.

3.2 Rancangan Penulisan

Penulisan diawali dengan latar belakang, yaitu gambaran secara umum masalah pemakaian modem di masyarakat pada umumnya. Kemudian ditulis teori-teori dalam bidang elektro jurusan telekomunik yang penulis anggap penting untuk mengerti karya tulis ini. Inti penulisan ada pada analisis dan sintesis yang berisi data seberapa berhasil alat yang dibuat oleh penulis. Penulisan diakhiri dengan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil percobaan.

3.3 Persiapan Penulisan

Penulis sebelumnya telah mengikuti dan lulus kuliah Dasar Sistem Komunikasi, Antena dan Propagasi, dan Sistem Komunikasi Digital. Dengan mengikuti kuliah tersebut akhir penulis memiliki wawasan yang cukup untuk menulis karya tulis ini. Selanjutnya mengetahui tentang isu bahwa sinyal dapat dikuat dengan wajan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan berdasarkan variasi nilai diameter dan tinggi parabolaNilai focal pada parabola dihitung menggunakan rumus, kuat sinyal modem dalam satuan decibel dapat dilihat pada mobile watcher software tersebut.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Data diolah menggunakan perbandingan masing-masing uji coba. Inti dari pengolahan adalah angka yang didapatkan kuat sinyal yang ditangkap modem sebelum dan sesudah menggunakan pemantul parabola.

BAB 4 Analisis dan Sintesis

4.1 Perhitungan Teoritis

Perhitungan focal length yang ideal agar gelombang dapat terpantul pada 1 arah dapat dilihat pada subbab 2.13 Antena Parabola.

Gain maksimum yang dapat ditangkap parabola dapat dihitung dengan rumus:

λ = v/f

Gmax = (4π/λ2)A = π2D2/λ2

GdB = 10logGmax

λ = Panjang gelombang (meter)

v = Kecepatan gelombang (kecepatan cahaya = 3 x 108 m)

f = frekuensi sinyal (Hz)

A = Luas parabola (meter persegi)

D = Diameter Parabola (meter)

G = Gain (watt)

Percobaan menggunakan:

  1. Laptop ACER Intel Pentium dual-core.

  2. Modem AT&T dengan kartu telkomsel halo.

  3. Kabel data usb (male-female).

  4. Wajan diameter 25 cm dengan tinggi 8 cm.

  5. Wajan diameter 32 cm dengan tinggi 10 cm.

  6. Kertas besi diameter 25 dengan tinggi 8 cm.

Jika secara teoritis dapat dihitung:

Frekuensi kerja GSM berkisar antar 800MHz-1900MHz di Indonesia.

Diperkira panjang gelomban jika frekuensi 800MHz.

λ = v/f

λ = ((3)(10)8)((800)(10)6)

λ = 0.375 meter

Diperkira panjang gelomban jika frekuensi 1900MHz.

λ = v/f

λ = ((3)(10)8)((1900)(10)6)

λ = 0.158 meter

Untuk wajan 1 dan kertas besi D (diameter) adalah 0.25 m jika frekuensi 800MHz.

Gmax = π2D2/λ2

Gmax = 3.1420.252/0.3752 = 4.39 watt

GdB = 10logGmax

GdB = 10log4.39 = 6.42 dB

Untuk wajan 1 D dan kertas besi (diameter) adalah 0.25 m jika frekuensi 1900MHz.

Gmax = π2D2/λ2

Gmax = 3.1420.252/0.1582 = 24.71 watt

GdB = 10logGmax

GdB = 10log24.71 = 13.9 dB

Untuk wajan 2 D (diameter) adalah 0.32 m jika frekuensi 800MHz.

Gmax = π2D2/λ2

Gmax = 3.1420.322/0.3752 = 7.19 watt

GdB = 10logGmax

GdB = 10log7.19 = 8.57 dB

Untuk wajan 2 D (diameter) adalah 0.32 m jika frekuensi 1900MHz.

Gmax = π2D2/λ2

Gmax = 3.1420.322/0.1582 = 40.48 watt

GdB = 10logGmax

GdB = 10log40.48 = 16.07 dB

Untuk wajan dan kertas besi diameter 0.25 m Gain maksimum 6.42dB – 13.9dB.

Untuk wajan diameter 0.32 m Gain maksimum 8.57dB – 16.07dB.

Perhitungan jarak antara parabola dan pemancara (focal length):

F = D2/16H

F = focal length

D = diameter

H = tinggi

Untuk wajan dan kertas besi diameter 25cm dengan tinggi 8cm:

F = 252/(16)(8) = 4.88cm

Untuk wajan dan kertas besi diameter 32cm dengan tinggi 10cm:

F = 322/(16)(10) = 6.4cm

Untuk wajan dan kertas besi diameter 25cm modem ditaruh pada ketinggian 4.88cm dan untuk wajan diameter 32cm modem ditaruh pada ketinggian 6.4cm.

4.2 Nilai Kuat Sinyal sebelum Menggunakan Pemantul Parabola

Gambar 4.1 Nilai kuat sinyal murni tanpa menggunakan alat bantuan (pemantul parabola). Kuat sinyal yang diterima: -89dBm.

4.3 Nilai Kuat Sinyal sesudah Menggunakan Pemantul Parabola

Gambar 4.2 Kuat sinyal menggunakan pemantul kertas besi parabola lancip. Kuat sinyal yang diterima: -81dBm.

Gambar 4.3 Kuat sinyal menggunakan wajan parabola diameter 25cm. Kuat sinyal yang diterima: -79dBm.

Gambar 4.4 Kuat sinyal menggunakan wajan parabola diameter 32cm. Kuat sinyal yang diterima: -75dBm.

4.4 Analisa Data

Dengan menggunakan kertas besi diameter 25cm terjadi peningkatan kuat sinyal sebesar:

Gain = Nilai kuat sinyal sesudah − Nilai kuat sinyal sebelum

Gain = 81dBm − 89dBm = 8dB

Terjadi peningkatan sebesar 8dB.

Dengan menggunakan wajan parabola diameter 25cm terjadi peningkatan kuat sinyal sebesar:

Gain = 79dBm − 89dBm = 10dB

Terjadi peningkatan sebesar 10dB.

Dengan menggunakan wajan parabola diameter 32cm terjadi peningkatan kuat sinyal sebesar:

Gain = 75dBm − 89dBm = 14dB

Terjadi peningkatan sebesar 14dB.

Jika dibanding dengan data teori:

Tabel 4.1 Perbandingan perhitungan teoritis dengan nilai hasil

BAB 5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Percobaan diatas mengadopsi konsep dari antenna parabola, khususnya front feed parabolic antenna. Penangkapan kuat sinyal yang menggunakan alat bantu berupa parabola dipengaruhi oleh jenis bahan, besar diameter, frekuensi dan panjang gelombang pemancar. Jenis yang sesuai sebagai pemantul gelombang adalah besi, aluminium dan sejenis. Semakin besar diameter parabola maka semakin besar nilai kuat sinyal maksimum yang dapat ditangkap oleh parabola tersebut (gain maksimum). Namun sebaliknya pada panjang gelombang, semakin panjang gelombang tersebut semakin kecil gain maksimum. Untuk memperkecil panjang gelombang dengan memperbesar frekuensi sinyal pancaran. Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa wajan parabola dapat meningkatkan penangkapan kuat sinyal.

5.2 Saran

Untuk melakukan percobaan diatas atau demi keperluan sehari – hari cukup dengan membeli wajan dengan harga kurang – lebih Rp. 25.000 dan kabel data (male – female). Yang perlu diperhatikan adalah perhitungan penempatan modem pada wajan menggunakan rumus focal length. Percobaan diatas hanya memanfaatkan konsep front feed parabolic antenna. Pembaca dapat mengembangkannya dengan menggunakan konsep antenna lain, contohnya: offset antenna, cassegrain antenna, gregorian antenna, dan lain – lain.

Daftar Pustaka

Mirror

Sponsors of FajarPurnama
empty
empty
empty

1
$ 0.00
Sponsors of FajarPurnama
empty
empty
empty
Avatar for FajarPurnama
3 years ago

Comments